Rabu, 16 September 2015

TEORI

TEORI
            Kita sering mendengar kata teori dan berbagai macam teori seperti teori bigbang, teori komunikasi model Lasswell dan masih banyak teori lainnya. Tetapi tidak banyak yang mengetahui apa definisi teori sebenarnya. Apa itu teori?
            Banyak literatur menjelaskan bahwa teori berasal dari kata thea yang mempunyai arti bangunan berfikir yang tersusun sitematis, logis, empiris, juga simbolis dalam mejelaskan suatu fenomena. Banyak ahli yang memaparkan apa itu teori, seperti :
  • Menurut Mandler dan Kosen (1959:142), teori ditetapkan deengan pernyataan dan untuk di mengerti oleh orang lain, membuat prediksi tentang peristiwa secara empiris.
  • Menurut Simon dan Newell (1956:67), teori akan menjadi nyaman untuk tujuan kita untuk mendefinisikan sebuah teori hanya sebagai satu rangkaian pernyataan atau kalimat.
  • Menurut Hollander (1967:55), pada dasarnya, teori terdiri dari satu atau lebih fungsional pernyataan proporsi yang memperlakukan hubungan fenomena.
  • Menurut Mc. David dan Harari (1968:21), istilah teori biasanya diterapkan untuk integrasi yang lebih tinggi dari hipotesis ke jaringan sistematis yang berusaha untuk menggambarkan dan memprediksi rentang yang lebih luas dari peristiwa dengan memungkinkan satu hipotesis untuk kualitas lain atau untuk menentukan kondisi di mana yang lain akan sesuai
  •  Menurut Kaplan (1964:296), teori adalah konstruksi simbolik
  • Richard West dan Lynn H. Turner (2007:48), mengartikan teori sebagai sebuah sistem konsep abstrak yang mengindikasikan adanya hubungan di antara konsep-konsep tersebut, yang membantu kita memahami sebuah fenomena.
  • Menurut Stephen Littlejohn dan Karen Fos (2005:5), teori lahir karena manusia tidak akan pernah bisa melihat realitas secara utuh dan murni, sehingga dibutuhkan seperangkat konsep atau symbol untuk mendefinisikan apa yang kita lihat.
  • Sedangkan Mark (1963), membedakan adanya 3 macam teori, yaitu :
a.   Teori yang deduktif, yaitu teori yang memberi keterangan yang dimulai dari suatu perkiraan atau pemikiran spekulatif tertentu ke arah data yang akan diterangkan
b.   Teori yang induktif, yaitu teori yang cara menerangkannya adalah dari data ke arah teori, dalam bentuk ekstrim titik pandang yang posivistis ini dijumpai pada kaum behaviorist
c.    Teori yang fungsional, yaitu teori yang menampakan suatu interaksi pengaruh antara data dan perkiraan teoritis, yaitu data mempengaruhi pembentukan teori dan pembentukan teori kembali mempengaruhi data.
  • Menurut William Doherty, dalam buku ‘Source-Book of Family Theoris and Methos : a contextual approach’, teori adalah proses mengorganisasi dan merumuskan idea secara sistematis
            Dalam ilmu pengetahuan, teori di artikan sebagai model atau kerangka pikiran yang menjelaskan fenomena alami atau fenomena sosial tertentu. Teori dirumuskan, dikembangkan, dan dievaluasi menurut metode ilmiah. Teori juga merupakan suatu hipotesis yang telah terbukti kebenarannya. Dalam istilah ilmiah, teori itu benar-benar sebuah hipotesis yang telah terbukti sesuai dengan fakta-fakta dan yang memiliki kualitas prediktif. 
            Jadi saya disimpulkan bahwa teori adalah konsep yang abstrak yang terbangun karena adanya pemikiran atau ide-ide yang muncul dari hasil pengamatan-pengamatan atas suatu fenomena atau sejumlah fenomena yang berkaitan yang kita lihat kemudian konsep-konsep abstrak tersebut disusun secara sistematis untuk menyatakan, menjelaskan dan juga memprediksi serta dapat mengembangkan ide-ide yang berkualitas yang muncul mengenai bagaimana dan mengapa fenomena itu terjadi agar kita memahami sebuah fenomena tersebut dan memungkinkan dapat mengontrol perilaku seseorang.
            Sebuah teori harus jelas dan dapat dipahami, komprehensif yaitu dapat menjelaskan banyak fenomena yang berkaitan, eksplisit yaitu faktanya dapat diuji/dites, persimoni yaitu dapat menjelaskan data secara sederhana dan tidak rumit dan juga teori tersebut dapat menghasilkan penelitian lanjutan yang berguna.
            Kegunaan teori adalah memahami, memprediksi dan menjelaskan suatu fenomena agar dapat menjawab pertanyaan bagaimana dan mengapa fenomena tersebut bisa terjadi, teori juga dapat menjadi petunjuk-petunjuk seseorang dalam memperdalam ilmu yang sedang dipelajarinya. Selain itu, teori dapat membantu proses penemuan-penemuan dari penelitian, teori pun dapat mengontrol perilaku-perilaku dalam kehidupan manusia.
            Teori mempunyai karakteristik, yaitu  tingkat generalitas, yang dimaksud tingkat generalitas adalah memahami tingkatan teori, pada umumnya tingkatan teori adalah grand theory, a mid-range theory dan narrow theory. Karakteristik lainnya adalah teori mempunyai komponen yang terdiri dari konsep dan hubungan atau keterkaitan antar konsep.
            Banyak yang menyebutkan teori adalah konsep, dan salah satu komponen dari teori adalah konsep. Apa pengertian dari konsep itu sendiri? Secara umum, konsep dapat diartikan sebagai suatu representasi abstrak dan umum tentang sesuatu. Karena sifatnya yang abstrak dan umum, maka konsep merupakan suatu hal yang bersifat mental. Representasi sesuatu itu terjadi dalam pikiran. Sebuah konsep mempunyai rujukan pada kenyataan. Dalam sebuah konsep, kita mengenal, memahami, dan menyebut objek yang kita ketahui.
            Menurut Soedjadi (2004:14), konsep adalah ide abstrak yang dapat digunakan untuk mengadakan klasifikasi atau penggolongan yang pada umumnya dinyatakan dengan satu istilah atau rangkaian kata. Menurut Kerlinger (1973), konsep sebagai abstraksi yang dibentuk melalui generalisasi dari segala sesuatu yang bersifat khusus.
            Jadi dapat disimpulkan konsep didapatkan melalui sebuah pengamatan yang sistematis, selanjutnya hasil pengamatan tersebut disusun dan dikembangkan untuk dicetuskan menjadi sebuah teori. Dapat dikatakan konsep adalah kerangka pada sebuah teori.  
            Konsep akan bermanfaat jika didefinisikan dengan benar, konsep akan penuh makna bila secara sistemattis dihubungkan dengan konsep-konsep lainnya (Hawes, 1957) dan seperangkat konsep yang paling berhubungan secara logis dan bisa di amati membentuk suatu skema konseptual yang menjadi landasan teori ilmiah (Kibler, 1970).
            Konsep sendiri di bagi menjadi dua yaitu, konsep nominal dan konsep real/nyata. Konsep nominal adalah konsep yang tidak dapat diamati secara langsung karena tidak terlihat seperti cinta. Sedangkan konsep real/nyata adalah konsep yang dapat diamati secara langsung seperti ritual.

            Dari penyataan dan pengertian yang disebutkan diatas, dapat disimpulkan bahwan teori penting bagi ilmu pengetahuan karena menjadi landasan atau dasar ilmu pengetuhuan sekaligus menjadi tujuan akhir dari ilmu pengetahuan, karena teori-teori yang ada akan berkembang seiring berjalannya waktu dan menghasilkan teori-teori baru yang lebih modern atau sesuai dengan kondisi atau jaman. Dan teori yang sempurna adalah teori yang dikomunikasikan atau dipublikasikan.


DAFTAR PUSTAKA :
 Sarwono, Sarlito Wirawan. 2006. Teori-teori Psikologi Sosial. Jakarta: Raja Grafindo Persada
W. Syam, Nina. 2010. Filsafat Sebagai Akar Ilmu Komunikasi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media
 Nurihsan, Achmad Juntika dan Syamsu Yusuf LN. 2011. Teori Kepribadian. Bandung: Rosdakarya
 Nazsir, Nasrullah. 2009. Teori-teori Sosiologi. Bandung: Widya Padjadjaran
Effendy, Onong Uchjana. 2007. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: Citra Aditya Bakti
J. Sudarminta. 2002. Epistemologi dasar: Pengantar Filsafat Pengetahuan. Yogyakarta: Kanisius
dan pemikiran-pemikiran gue sendiri yang tiba-tiba muncul saat mengerjakan tugas 'mendefiniskan teori' mata kuliah Teori Informasi Perputakaan :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar